Berita Ihwal Kenabian Muhammad Rasulullah Yang Termuat Dalam Kitab-Kitab Suci Terdahulu.


Berita ihwal kenabian ia termuat dalam kitab-kitab suci terdahulu.

Alloh   telah memberikan kabar bangga akan kedatangan seorang Nabi kiamat pada kitab-kitab suci terdahulu menyerupai Taurat, Alkitab dan sebagainya. Sehingga umat-umat terdahulu menyerupai Yahudi dan Katolik telah mengetahui dengan persis info ini dan bahkan juga mengetahui sifat-sifat Nabi tersebut secara rinci. 

Tentang ini Alloh   berfirman:
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al-Kitab (Taurot dan Injil) mengenal Muhammad menyerupai mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan bahwasanya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (QS. al-Baqoroh [2]: 146)

Sebagai bukti akan hal ini yakni kesaksian seorang pendeta Yahudi yang berjulukan Husain bin Salam. Berikut ini yakni kisahnya. Husain yakni seorang pendeta yang dihormati dan dimuliakan oleh kaumnya. Setiap kali menemukan ayat Taurat yang mengabarkan ihwal kedatangan seorang nabi yang akan hijrah ke Madinah, ia selalu membacanya berulang-ulang dan merenunginya. Ia sangat berharap sanggup bertemu dengan Nabi tersebut. Karena itu ia selalu berdoa biar Alloh memanjangkan usianya supaya sanggup bertemu dengan nabi yang ditunggu-tunggunya.

Ketika pertama kali mendengar kedatangan Nabi ke Madinah, Husain bin Salam mencocokkan sifat-sifatnya dengan yang ia ketahui dari Taurat. Begitu mengetahui persamaan-persamaan tersebut, ia yakin benar bahwa orang yang ia tunggu telah datang. Namun hal itu ia rahasiakan terhadap kaum Yahudi.

Tatkala Rosululloh hijrah ke Madinah dan tiba di Quba, seorang penyeru mengabarkan kedatangan beliau. Saat itu Husain bin Salam sedang berada di atas pohon kurma. Bibinya, Kholidah bint Harits menunggu di bawah pohon tersebut. Begitu mendengar info kedatangan Rosululloh  , ia berteriak,"Allohu Akbar! Allohu Akbar! Allohu Akbar!" Mendengar teriakan itu, bibinya berkata, “Celakalah engkau, seandainya engkau mendengar kedatangan Musa bin ‘Imron, engkau tentu tidak berbuat apa-apa.”

“Wahai Bibi! Demi Alloh, dia yakni saudara Musa bin ‘Imron. Dia diutus dengan membawa agama yang sama.” jawab Husain.
“Diakah nabi yang sering engkau ceritakan?” tanya bibinya. 

“Benar!” Lalu Husain bergegas menemui Rosululloh   yang sedang dikerumuni orang banyak. Setelah berdesak-desakan, karenanya Husain berhasil menemui beliau. Ucapan pertama kali yang ia dengar dari ekspresi ia adalah, “Wahai manusia, sebar luaskan salam, berilah makan orang-orang, sholatlah di tengah malam ketika orang-orang sedang tidur nyenyak, pasti engkau akan masuk nirwana dengan selamat.”

Husain bin Salam memandangi Rosululloh   dengan lekat. Ia yakin, wajah ia tidak menunjukkan raut pembohong. Setelah memastikan bahwa ia yakni Nabi menyerupai yang dijanjikan oleh Taurat yang suci, perlahan ia mendekati Nabi untuk mengucapkan dua kalimat syahadatnya. Rosululloh   menoleh kepadanya dan bertanya, “Siapa namamu?”

“Husain bin Salam,” jawabnya. Nabi   bersabda, “Sebaiknya ‘Abdulloh bin Salam.”
“Saya setuju!” jawab Husain. “Demi Alloh yang telah mengutus engkau dengan benar, mulai hari ini saya tidak ingin lagi menggunakan nama lain selain Abdulloh bin Salam.”

Setelah itu Husain yang sudah berganti nama dengan ‘Abdulloh bin Salam segera pulang. Ia mengajak seluruh keluarganya, termasuk bibinya, Kholidah yang ketika itu sudah lanjut usia, untuk memeluk agama Islam. Mereka mendapatkan ajakannya. ‘Abdulloh bin Salam meminta keluarganya untuk merahasiakan ke-Islaman mereka kepada kaum Yahudi hingga waktu yang tepat.

Beberapa ketika kemudian ‘Abdulloh menemui Rosululloh   kemudian berkata, "Wahai Rosululloh, orang-orang Yahudi kaum yang pendengki dan keras kepala. Saya minta engkau memanggil ketua-ketua mereka, tapi jangan hingga mereka tahu kalau saya masuk Islam. Serulah mereka ke agama Alloh, saya akan bersembunyi di kamar mendengar reaksi mereka."

Rosululloh   mendapatkan permintaan ‘Abdulloh bin Salam. Beliau memasukkannya ke dalam biliknya dan mengumpulkan para pemuka Yahudi. Rosululloh   mengingatkan mereka ihwal perjanjian yang telah Alloh ambil dari mereka untuk beriman kepada Nabi final zaman. Tetapi orang-orang Yahudi itu menolak.

Setelah mengetahui bahwa mereka enggan mendapatkan seruannya, Rosululloh   bertanya, “Bagaimana kedudukan Husain berdasarkan kalian?”
“Dia pemimpin kami putra pemimpin kami, orang yang alim di antara kami putera orang yang alim.” jawab mereka. “Bagaimana pendapat kalian kalau dia masuk Islam ?” tanya Rosululloh  .
“Tidak mungkin! Tidak mungkin dia akan masuk Islam. Kami berlindung kepada Alloh.” jawab mereka.

Tiba-tiba ‘Abdulloh bin Salam keluar dari bilik Rosululloh   dan menemui mereka seraya berkata, “Wahai orang-orang Yahudi, bertakwalah kepada Alloh. Terimalah agama yang dibawa oleh Muhammad  . Demi Alloh, bahwasanya kalian sudah mengetahui bahwa ia itu benar utusan Alloh. Bukankah kalian telah membaca nama dan sifat-sifatnya dalam Taurat? Demi Alloh, saya mengakui Muhammad   yakni Rosululloh. Saya beriman kepadanya dan membenarkan segala ucapannya.”

“Engkau yakni orang yang jelek di antara kami putera orang yang buruk, orang yang kurang bakir di antara kami putera orang yang bodoh.” umpat mereka.
“Engkau lihat, wahai Rosululloh. Orang-orang Yahudi itu pendengki dan keras kepala.” ujar Abdulloh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan Dan Manfaat Mempelajari Sirah Nabi

Orangtua Harus Tahu! Begini Cara Rosululloh Menyikapi Kesalahan Anak