Dalil Wacana Riba Dari As-Sunnah
Berikut ini beberapa dalil dalam alquran perihal larangan riba dan balasanya di darul abadi kelak. Baca juga goresan pena sebelimnya disini yang mengulas perihal definsi serta ancaman Riba.
Dalil Bahaya Riba dari as-Sunnah
1. Pelaku riba diceburkan di sungai darah
Rosululloh bersabda:
“Bahwasanya dia didatangi oleh dua malaikat kemudian mereka berkata, ‘Marilah ikut bersama kami,’ sampai akhirnya dua malaikat itu membawa dia ke sebuah sungai darah, di dalam sungai tersebut ada seorang yang sedang berenang. Sementara itu di pinggir sungai ada orang lain yang menghadap ke bebatuan dan ia memandang ke arah orang yang berenang di tengah sungai. Jika orang yang di tengah sungai itu ingin keluar darinya maka pria yang di pinggir kali melempari mulutnya dengan batu, sehingga ia kembali lagi ke tempatnya semula. Lalu Nabi berkata: “Aku bertanya kepada dua malaikat perihal orang yang berada di sungai itu, maka mereka menjawab, ‘Adapun orang yang engkau datangi tadi yang berenang di sungai kemudian mulutnya disumpal watu dia yakni pemakan riba”.” (HR. al-Bukhori)
Hadits ini menunjukkan citra yang terang sekali bagaimana kerasnya adzab di alam barzakh bagi orang yang memakan harta riba. Dia akan dilemparkan ke dalam sungai darah. Setiap kali berupaya keluar darinya, akan dikembalikan lagi kedalamnya.
Semua tentu akan merasa jijik jikalau melihat darah melimpah ruah dan berceceran. Bagaimanakah halnya dengan sungai darah? Maukah saudara berenang di dalamnya sebagaimana para pelaku riba?
2. Penyebab datangnya laknat Alloh dan dijauhkan dari rohmat-Nya
Dari Jabir bin Abdillah , Nabi bersabda:
“Rosululloh melaknat pemakan riba, pemberi riba, penulisnya, dan dua orang saksinya.” Beliau bersabda, “Mereka itu sama.” (HR. Muslim)
Wahai saudaraku… hadits shohih ini secara tegas menjadi hujjah atas siapa saja yang membantu para pemakan riba. Rosululloh melaknat kepada semua pihak yang terlibat, dan beliau memeritahukan bahwa mereka itu yakni sama. Apabila seorang penulis dan saksi yakni satu sekutu yang sama, bagaimanakah dengan yang mengurusinya?
Tahukah saudara makna laknat? Laknat yakni dijauhkan dari rohmat Alloh . Termasuk cuilan dari rohmat-Nya yakni seseorang dimasukan ke dalam surga-Nya. Dengan demikian berarti Alloh menjauhkan para pelaku riba dari surga-Nya.
3. Mengalami kerugian
Dari Ibnu Mas’ud , Nabi bersabda:
))مَا أَحَدٌ أَكْثَرَ مِنَ الرِّبَا إِلاَّ كَانَ عَاقِبَةُ أَمْرِهِ تَصِيْرُ إِلَي قَلٍّةٍ((
“Tidaklah salah seorang memperbanyak hasil riba melainkan akhirnya gulung tikar pula.” (HR. Ibnu Majah)
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, “Alloh melenyapkan hasil riba, dengan digunakannya kepada kehancuran, atau Alloh mencabut keberkahannya.”
Ini merupakan peringatan dari Alloh bagi para pelaku riba, bahwasannya harta riba meskipun banyak pada suatu hari, namun pada akhirnya dan penghujungnya yakni kehancuran.
Saudaraku ... kita saksikan sendiri dalam kenyataan bahwa para pelaku riba selalu diberi cobaan oleh Alloh dalam harta yang diperoleh.
Bukankah kita saksikan bahwa Alloh selalu menguji mereka dengan musibah? Bukankah kita saksikan bahwa Alloh selalu menguji mereka dengan penyakit? Bukankah kita saksikan bahwa Alloh menguji mereka dengan kecelakaan sehingga menghabiskan uang untuk keperluan itu? Bukankah kita saksikan bahwa mereka senantiasa mengalami kerugian dalam perdagangan? Kalau tidak tertimpa itu semua, kelak Alloh mengakhirkan mereka semua pada hari simpulan zaman dan tentu lebih dahsyat lagi.
4. Riba itu sedikit meskipun terlihat banyak
Rosululloh bersabda:
))اَلرِّبَا وَ إِنْ كَثُرَ فَإِنَّ عَاقِبَتَهُ تَصِيْرُ إِلَي قَلٍّ((
“Riba meskipun banyak namun akhirnya akan menjadi sedikit.” (HR. al-Hakim)
Hadits ini merupakan peringatan bagi para pelaku riba. Sesungguhnya harta riba meskipun pada mulanya melimpah ruah, namun akhirnya akan musnah dan binasa.
Perhatikanlah saudaraku … rumah megah para pelaku riba akhirnya mereka jual dan digadaikan. Mobil glamor yang mereka miliki pada akhirnya disita oleh pihak bank lantaran terlilit hutang. Rumah tangga yang awalnya meraih ketenangan dan ketenteraman akhirnya berujung perceraian.
5. Perutnya besar berisi ular
Dari Abu Huroiroh , Nabi bersabda:
“Pada malam ‘isro, saya mendatangi suatu kaum yang perut mereka sebesar rumah. Ada ular di perutnya kelihatan dari luar. Lalu saya bertanya, ‘Wahai Jibril, siapa mereka itu?’ Dia menjawab, ‘Mereka pemakan hasil riba’.” (HR. Ibnu Majah)
Siapakah yang pernah melihat orang yang berperut sangat besar lagi menyeramkan?
Inilah pelaku riba, pada hari Kiamat berperut besar laksana rumah. Pemandangan yang tak pernah terbayangkan di dunia yang fana ini. Jika ada orang yang demikian, tentu semua orang akan lari darinya.
Apakah yang terdapat dalam perut besar itu? Dialah ular yang termasuk jenis hewan buas dan menyeramkan. Setiap orang takut dan khawatir tersengat bisanya. Oh … sungguh sangat mengerikan!!!
6. Riba penyebab datangnya kehinaan
Umat Islam di belahan dunia pada masa sekarang dilanda kehinaan dan penindasan oleh orang-orang kafir. Mereka diserbu dari banyak sekali arah laksana hidangan yang siap disantap. Meskipun jumlah umat Islam banyak, mereka laksana buih dilautan tak mempunyai daya dan kekuatan.
Apakah yang menjadikan mereka menjadi hina? Salah satu penyebabnya yakni kaum Muslimin asyik dan bahagia menikmati riba. Seolah-olah riba yakni hal yang biasa yang tak pernah dihentikan oleh agama berdasarkan anggapan mereka atau akal-akalan tidak tahu perihal aturan riba.
Rosululloh bersabda:
))إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ((
“Kalau kalian melaksanakan perdagangan dengan ‘inah (riba), dan puas sebagai peternak-peternak dan bahagia dengan hanya bertani saja serta meninggalkan jihad (perjuangan), maka Alloh akan menimpakan kehinaan atas kalian. Dia tidak akan mencabut kehinaan itu sehingga kalian kembali kepada din (agama) kalian.” (HR. Abu Dawud)
7. Riba lebih parah daripada zina 36 kali.
Secara fithroh insani, perbutan zina yakni perkara yang sangat menjijikan. Akal sehatpun menyatakan demikian. Inilah perkara yang diketahui oleh secara umum dikuasai manusia.
Bagaimana evaluasi saudara kepada orang yang telah berzina satu kali saja? Tentu saudara akan menilai bahwa apa yang ia kerjakan termasuk perbuatan hina. Bagaimanakah dengan perbuatan zina yang dilakukan orang selama tiga puluh enam kali?
Ada hal yang tersembunyi bagi masyarakat perihal problem riba. Mereka menganggap riba yakni perkara yang mubah dan boleh-boleh saja.
Tahukah saudara bahwa dosa riba lebih dahsyat dari 36 kali berzina?
Rosululloh bersabda:
“Satu dirham dari riba yang dimakan oleh seseorang dan ia tahu itu (riba), maka lebih besar di sisi Alloh daripada berzina tiga puluh enam kali.” (HR. Ahmad)
8. Orang yang mempraktekkan riba seperti menzinahi ibunya
Bukankah setiap Muslim tentu tidak rela putri tambatan hatinya dizinahi oleh laki-laki?. Bukankah iapun tidak akan rela dalam sanubarinya bahwa adik kandungnya dizinahi oleh laki-laki? Bukankah ia pun tidak rela bahwa bibinya dizinahi laki-laki? Bukankah iapun tidak rela bahwa ibunya dizinahi laki-laki?
Mengapa masyarakat ketika ini rela dan bersuka cita berbuat dosa menyerupai mereka menzinahi ibu mereka?
Mengapa mereka suka kerja di bank ribawi? Mengapa mereka menikmati bunga bank dari hasil deposito mereka? Mengapa mereka ridho meminjam uang di bank dengan mengembalikan uang santunan yang berbunga? Inilah riba yang dosanya laksana seseorang menzinahi ibunya.
Rosululloh bersabda:
))اَلرِّبَا سَبْعُوْنَ بَابًا أَيْسَرُهَا أَنْ يَنْكِحَ الرُّجُلَ أُمَّهُ((
“Riba itu mempunyai tujuh puluhan pintu, yang paling ringan yakni menyerupai seseorang yang menyetubuhi ibunya.” (Hadits ini ada di Shahihul Jami’, al-Albani juz I no.3541)
9. Pelaku riba diancam akan dirubah menjadi simpanse atau babi
Rosululloh bersabda:
“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh akan ada sekelompok orang dari umatku yang berada dalam keburukan, kesombongan, permainan dan kesia-siaan, maka jadilah mereka itu simpanse dan babi-babi dengan lantaran mereka menganggap halal apa-apa yang haram, ….. dan dengan lantaran memakan riba.” (HR. Ahmad)
Siapakah yang tak kenal dengan hewan babi? Binatang ini sangat kotor dan menjijikan, bahkan semua orang yang akil dan berfithroh benar lari darinya.
Tahukah anda tanggapan bagi para pelaku riba? Balasan mereka di dunia ini sungguh sangat hina. Salah satunya yakni mereka akan dirubah menjadi babi dan kera. Siapakah yang rela menjadi hewan babi dan kera?
Itulah siksaan bagi mereka di dunia, dan di darul abadi mereka kelak akan mendapat siksaan yang lebih menyakitkan.
Komentar
Posting Komentar