Dampak Perbuatan Riba Bagi Diri Sendiri Dan Orang Lain


Dampak Riba Terhadap Individu.

1. Dosa riba melahirkan perbuatan dosa yang lain.
Tahukah saudara bahwa perbuatan maksiat akan menumbuhkan dan melahirkan benih perbuatan maksiat yang lain? Bahkan s
angat sulit bagi pelakunya untuk melepaskan diri dari kubangan maksiat.
Sebagian salaf berkata, “Sesungguhnya tanggapan dari perbuatan dosa yaitu menimbulkan dosa lain sesudahnya. Sebagaimana tanggapan dari ketaatan akan melahirkan ketaatan lain sesudahnya.”

Perhatikanlah para pelaku riba! Mereka gampang sekali untuk berbuat dosa. Minuman keras menjadi minuman enak dan sedap bagi mereka. Korupsi dan budaya suap menjadi perbuatan biasa-biasa saja, bahkan mereka merasa absurd dan janggal jikalau ada orang yang tidak berbuat kriminal ini.  Ngegosip menjadi tradisi musim mereka. Dan aneka macam dosa lain yang mereka tidak merasa malu untuk melakukannya.    

Wahai saudaraku… itulah tanggapan dosa riba. Oleh lantaran itu, tinggalkanlah praktek riba mulai detik ini juga!! 

2. Dosa riba menghalangi seseorang untuk berbuat ketaatan dan kebajikan. 
Ibnu Qoyyim   menyatakan bahwa jikalau tidak ada eksekusi dari dosa kecuali menghalangi seseorang untuk 
berbuat ketaatan dan pintu-pintu kebajikan, pasti hal itu sudah cukup.
Perbuatan riba yang dilakukan seseorang sangat mematikan dan memandulkan seseorang dalam rangka mewujudkan ketaatan kepada Alloh  .

Bukankah kita saksikan bahwa para pelaku riba susah menunaikan sholat berjama’ah di masjid? Bukankah kita menjumpai bahwa para pelaku riba amat sulit mendermakan harta untuk para kerabat mereka? Bukankah kita saksikan bahwa para pelaku riba tidak tersentuh hati mereka untuk berbuat baik kepada orang tua? Bukankah kita saksikan bahwa para pelaku riba tidak menghasung belum dewasa mereka supaya mencar ilmu agama Islam dan mempraktekannya?

3. Dosa riba menghilangkan keberkahan.
Orang yang berkecimpung dalam dunia riba tidak mempunyai keberkahan dalam mengarungi kehidupannya sedikitpun. Apakah keberkahan yang akan musnah pada diri mereka? Keberkahan umur, keberkahan rezeki, keberkahan ilmu, keberkahan amal, keberkahan ketaatan dan secara umum hilangnya keberkahan agama dan dunia.
Umur mereka tidak mengandung manfaat untuk kemaslahatan diri dan umat. Rezeki mereka musnah dan tidak sempurna target arah. Tangan mereka hampa dan kosong dari amal sholih dan ketaatan. Inilah pengaruh negatif dari perbuatan maksiat. Ingat! keimanan mendatangkan keberkahan, dan kemaksiatan yang akan menghilangkannya.


“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-A’rof  [7]: 96)

4. Dosa riba mempersulit aneka macam problematika kehidupan.
Perkara terbesar yang akan dijumpai pelaku maksiat –diantaranya pelaku riba- setiap menghadapi permasalahan kehidupannya yaitu kesulitan dalam mencari solusinya.
Sungguh benar firman Alloh  , bahwa barangsiapa yang bertakwa kepada-Nya, maka Alloh   berikan jalan keluar. Begitu pula bagi siapa saja yang menanggalkan ketakwaan (berbuat maksiat menyerupai pelaku riba), maka Alloh akan   menutup jalan keluarnya.
Alloh   berfirman:

“Barangsiapa bertakwa kepada Alloh pasti Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.  Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. at-Tholak  [65]: 2-3)

Dampak Riba Terhadap Keluarga
1. Riba menimbulkan orang terbelenggu  oleh hutang yang tidak ada yang tahu kecuali hanya Alloh  .
Perhatikanlah wahai saudaraku fillah! Banyak kepala rumah tangga yang terjerat oleh utang di bank. Mereka rela mendatangi bank-bank ribawi untuk menggadaikan akta rumah demi mendapat dana segar yang pada akibatnya harta dan rumah mereka disita oleh pihak bank.

Perhatikanlah wahai saudaraku fillah! Bagaimana besarnya urusan hutang ini? Yang pertama yaitu bahwa jiwanya masih tergantung hingga hutang tersebut dibayar. Lalu Rosululloh   tidak menyolatkan mayit orang yang masih menanggung hutang, sedangkan dia tidak meninggalkan sesuatu  yang sanggup dipakai untuk membayarnya. Dan terakhir Alloh   mengampuni seluruh dosa dan kesalahan orang yang mati syahid, dosa  besar ataupun kecil, kecuali hutang.

Di dalam sebuah hadits yang shohih sebetulnya Rosululloh   suatu ketika berada diantara para sahabat. Lalu beliau   menyebutkan bahwa jihad fi sabilillah dan iktikad kepada Alloh   adalah merupakan amal yang paling utama. Lalu seseorang bangkit dan bertanya, “Wahai Rosululloh, bagaimana pendapatmu jikalau saya terbunuh di jalan Alloh, apakah dosa-dosaku diampuni? Maka Rosululloh   bersabda, “Ya, jikalau engkau terbunuh di jalan Alloh dan engkau sabar, mengharap pahala dari Alloh, engkau maju dan tidak mundur.” Lalu beliau   berkata, “Bagaimana tadi kau berbicara?” Orang itu menjawab, “Apakah pendapat anda jikalau saya terbunuh di jalan Alloh, apakah dosa-dosaku dihapuskan?” Maka Nabi   menjawab, “Ya, jikalau kau sabar, berharap pahala Alloh, maju dan tidak mundur, kecuali hutang lantaran Jibril   mengatakan demikian kepadaku.” (HR. )

2. Barangsiapa memberi nafkah yang haram dari hasil riba kepada anggota keluarganya, maka  tunggulah kerusakan anak-anaknya.

Wahai saudaraku … banyak orang yang merasa tidak berdosa dikala memperoleh hartanya dari riba, padahal terdapat bahaya neraka bagi siapa saja yang memakan dari hasil yang haram.

Rosululloh   bersabda:
(( إِنَّهُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ، النَّارُ أَوْلَى بِهِ )) 
“Sesungguhnya tidak akan masuk nirwana daging yang tumbuh dari harta yang haram. Neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Ahmad dan ad-Darimi)

Wahai saudaraku … kita saksikan banyak kepala keluarga yang asyik dan gemar memberi nafkah kepada keluarga mereka dari hasil riba. Akibatnya tercipta belum dewasa yang tidak taat kepada hukum agama.

Wahai saudaraku ... pernahkah anda menyaksikan para cowok yang berani hendak membunuh orang renta mereka? Pernahkah anda menyaksikan anak yang tega memasukkan orangtuanya ke panti jompo? Pernahkah anda mendengar informasi seorang istri yang berani berselingkuh dihadapan suaminya? Pernahkah anda menjumpai seorang istri dan suami melaksanakan tindakan kriminalitas? Itulah diantara buah yang akan dipetik oleh siapa saja yang memberi nafkah dari hasil riba kepada anggota keluarganya.

Dampak Riba Terhadap Sosial Kemasyarakatan
Wahai saudaraku! Riba yaitu salah satu perbuatan maksiat yang mengundang marah dan adzab dari Alloh  . Jika suatu umat telah merebak praktek riba, sungguh adzab Alloh   akan tiba di kalangan mereka bertubi-tubi menimpa mereka.

Nabi   bersabda:
“Apabila telah tampak perzinaan dan riba di suatu negeri, maka mereka berarti telah mengundang adzab Alloh untuk diri mereka.” (HR. ath-Thobroni)


Subhanalloh! Sesungguhnya di masa ini hadits ini benar-benar terbukti dimana telah banyak menyebar perzinaan dan riba. Oleh lantaran itu kita saksikan aneka macam peristiwa alam dan peristiwa dimana-mana.

Bukankah kita saksikan goyangan-goyangan gempa yang mematikan dan letusan-letusan gunung-gunung berapi yang mengkremasi belum dewasa bangsa hidup-hidup serta melenyapkan harta benda milik mereka yang tersisa hidup?

Bukankah kita saksikan banjir yang bukan hanya menghancurkan banyak dari infrastruktur negeri ini, akan tetapi juga menimbulkan para korban yang masih hidup terpaksa menyandang profesi gres sebagai pengemis lantaran kehilangan harta milik mereka?

Bukankah kita saksikan jatuhnya pesawat terbang dengan korban-korbannya, kebakaran yang seolah-olah tak akan pernah berhenti, sampai-sampai terjadi di atas bahari yang luas, mengkremasi kapal berpenumpang penuh?

Lalu... Lapindo... ya Rawa Lapindo yang sangat aneh! Tidak sanggup dicerna oleh logika secara jelas! Menelan korban harta yang tak terhitung banyaknya, terus merayap entah bagaimana jadinya. 

Perhatikanlah wahai saudaraku! Bagaimana perbuatan maksiat sanggup membinasakan dan menghancurkan umat-umat sebelumnya. 

Bukankah kemaksiatan yang meyebabkan kaum ‘Ad dibinasakan dengan air yang sangat masbodoh dan kencang? Bukankah kemaksiatan yang menimbulkan kaum Tsamud dibinasakan dengan petir yang amat keras yang mengguntur yang sanggup menghancurkan? Bukankah kemaksiatan yang menimbulkan negeri kaum Luth diangkat kemudian dibalik kemudian mereka dibinasakan seluruhnya dengan hujan bebatuan?

Bukankah kemaksiatan yang menimbulkan Qorun ditenggelamkan di muka bumi beserta kekayaannya? Bukankah kemaksiatan yang menimbulkan Fir’aun dan bala tentaranya ditenggelamkan dalam lautan? Kita memohon kepada Alloh   agar menyelamatkan kita dari adzab dan kemurkaan-Nya.
.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan Dan Manfaat Mempelajari Sirah Nabi

Orangtua Harus Tahu! Begini Cara Rosululloh Menyikapi Kesalahan Anak